Nama asli aktor zaman film bisu, Charlie Chaplin, ternyata masih misteri. Hal itu terungkap dalam sebuah dokumen agen mata-mata Inggris. Dokumen itu berisi hasil penyelidikan mereka untuk menanggapi Amerika Serikat yang saat itu mengatakan bahwa Chaplin adalah simpatisan komunis.
Reuters melaporkan bahwa mata-mata Inggris melakukan penyelidikan setelah pihak A.S. mencurigai Chaplin cenderung komunis.
Setelah melakukan pencarian panjang, MI5 tidak menemukan data-data yang menjelaskan tentang kelahirannya, ataupun yang mengatakan bahwa dia membahayakan keamanan.
“Ini sangat tidak wajar, apalagi setelah investigasi yang dilakukan MI5, karena aktor legendaris seperti Charlie Chaplin tidak dapat kami temui data-datanya, dan disimpan dengan misterius,” ujar peneliti sejarah MI5, Profesor Christopher Andrew
Agen MI5 Inggris telah melakukan investigasi dari tahun 1952 mengenai latar belakang Chaplin yang diyakini menggunakan nama lain dari nama aslinya Israel Thornstein.
Pencarian atas nama Charles atau Israel yang lahir pada 16 April, serta tambahan informasi bahwa katanya dia lahir di Prancis, dekat Fontainebleau, juga tidak membuahkan hasil.
“Kami tidak memiliki bukti yang mengatakan bahwa Chaplin pernah bernama Israel Thronstein, kami bahkan tidak memiliki bukti untuk merekam sejarah orang dengan nama itu,” ujar MI5 dalam suratnya kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat di London.
Andrew mengatakan bahwa bukti yang muncul tahun lalu mengatakan bahwa Chaplin lahir di sebuah karavan milik seorang perempuan yang dikenal dengan sebutan ‘Ratu Gipsi’ di Inggris, dan ibunya adalah anggota dari sebuah komunitas yang kini dikenal dengan sebutan ‘komunitas pengembara’.
Informasi tesebut terdapat dalam secarik surat yang ditemukan telah terkunci dalam laci, yang telah dikirim kepada Chaplin beberapa tahun sebelum dia meninggal dunia pada 1977. Surat tersebut dikirim oleh Jack Hill, yang mengatakan bahwa pemilik karavan tersebut adalah bibinya.
Dalam perjalanan karirnya, Chaplin pernah menuai beberapa kontroversi karena filmnya seperti The Great Dictator yang menceritakan pemimpin Nazi asal Jerman, Adolf Hitler. Serta film berjudul A King in New York sebuah film satir tentang perang dingin anti-komunis yang ditakuti A.S.
Pada 1920, pihak otoritas A.S. menjadikan Chaplin sebagai tersangka pendukung komunis, namun hal itu disangkalnya, dan dia menolak ijin untuk masuk kembali ke U.S, saat dia meninggalkan A.S pada 1953 dan memilih untuk tinggal di Swis.
Dokumen lain yang menjelaskan investigasi MI5 juga menjelaskan peraih tiga piala Nobel kimia,Irene Curie dan suaminya yang juga merupakan simpatisan komunis.