Para produsen smartphone terus menerus berfokus pada peningkatan kecepatan serta jumlah core yang dihadirkan pada prosesor untuk produk mereka, jumlah megapixel pada layar display serta teknologi jaringan seperti LTE. Hal tersebut sebetulnya mampu menjadi dasar bahwa performa sebuah handset seharusnya berdasarkan atas spesifikasi hardwarenya bukan?
Para periset di Georgia Institute of Technology ternyata punya pendapat lain untuk pernyataan ini, mereka berpendapat bahwa tipe serta merk dari sebuah MicroSD card yang terpasang pada suatu perangkat adalah tersangka utama untuk masalah ini. Studi terbaru mereka menemukan sebuah fakta bahwa teknologi flash storage yang digunakan seringkali menjadi penyebab utama dari penurunan performa suatu perangkat hingga 100 – 300 persen dari performa ideal. Salah satu kasus bahkan mencatat penurunan performa hingga sebesar 2000 persen.
Hyojun Kim, seorang mahasiswa yang mengejar gelar doktoral di jurusan College of Computing di Georgia Tech dan juga mengepalai proyek riset ini, menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi flash storage masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan perkembangan hardware untuk perangkat mobile. Sumber dari lambatnya berbagai macam aplikasi seperti Facebook atau Google Maps ternyata berasal dari buruknya penanganan proses input/output data acak dari software yang digunakan.
Sebuah solusi yang ideal untuk masalah ini adalah penggunaan PRAM (phase-change random access memory) yang mampu mengatur ulang penulisan data acak dengan lebih baik. Alternatif lain yang lebih mudah adalah dengan menyusun ulang file subsystem dan menyisakan space kosong penyimpanan agar tetap rapi dan tertata dengan baik.
Bila Anda tertarik dengan penjelasan teknis yang lebih mendetil untuk masalah ini, Anda bisa mendownload file PDF dari makalah Hyojun Kim tentang masalah ini.